RSS

Kumpulan Bunga Langka di Dunia

Bunga Anti Angin Puting Beliung(bunga nya agak bb dikit)





Bunga sangat langka ini namanya Hydnora africana dari Afrika Selatan. Dia termasuk bunga parasit raksasa yang mempunyai warna daging yang nggak biasa. Akarnya tumbuh dari dalam tanah, menyerang tanaman lain, dan hanya bunganya yang muncul di permukaan. Hampir seperti bunga bangkai Rafflesia arnoldii yang terkenal, bunga juga berbau busuk dan menarik para kumbang yang jadi makanannya. Bedanya kalo Rafflesia banyak ditemukan juga di Indonesia, kalo Hydnora Africana hanya ada di Afrika dan lebih langka. Oh ya kabarnya bunga ini tahan terhadap serangan angin puting beliung juga :-D



Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
bunga_raflesiai
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.
Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.
Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.
Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)
hookeriana
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.
Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).
Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.
Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan dan tumbuhan.Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.
Bunga Edelweis Anaphalis Javanica
edelweiss
Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.
Tanaman Pakis Ekor Monyet
pakis-ekor-monyet
Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak yaitu pakis hanoman, pakis sun go kong, dll. Nama yang banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena penampilan luar dari tanaman pakis ini sendiri. Tidak seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru berbulu/berambut seperti monyet.
Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang saya baca tidak sulit, yang sulit budi-dayanya menjadikan tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para kolektor tanaman langka.

Bunga raksasa langka mekar di Tokyo

Berbagai media di Jepang telah tertarik beberapa hari terakhir ini akan bunga langka terbesar di dunia yang mekar setelah hampir 20 tahun dan telah menarik ribuan pengunjung ke sebuah taman botani di Tokyo.
Di Koishikawa Botanical Gardens, yang dikelola oleh University of Tokyo, bunga titan arum tersebut mekar untuk pertama kalinya pada tahun 1991. Tanaman yang berbunga baru-baru ini tumbuh dari biji yang diberikan oleh peneliti Amerika pada tahun 1993.
Pada sore hari tanggal 22 Juli daun disekitar batang setinggi 1,5 meter mulai terbuka. Tanaman tersebut mencapai "mekar penuh" sekitar jam 7 malam di hari yang sama, dengan diameter sekitar 80 cm.
Ciri khas dari titan arum adalah aromanya yang kuat yang mengingatkan kita pada daging busuk, tanaman itu mengeluarkannya untuk menarik serangga untuk penyerbukan.
Rat-Eating Pitcher Plant (Nepenthes attenboroughii) Tanaman pitcher paling aneh dan indah, tetapi spesies yang ditemukan pada bulan Agustus 2009 adalah tanaman karnivora. Hal ini diyakini sebagai tanaman pemakan daging di dunia, dan mampu mencerna tikus. Para ilmuwan menemukan nya di Gunung Victoria di Filipina.
Spoiler for :

Parachute Flower (Ceropegia woodii) Sebuah bunga langka dengan kelopak menyatu dan apa yang tampak seperti permen lolipop berbulu dari itu. Bunga nya dilapisi dengan rambut-rambut kecil yang mengarah ke bawah, sehingga serangga tertarik pada tanaman yang berbau busuk terjebak di dalamnya.
Spoiler for :
Quote:
Stinkhorn Mushroom (Mutinus Caninus) Mungkinkah ini jamur terburuk yang pernah ada? Stinkhorn jamur pop up keluar dari tanah dan menyebarkan bau, membagikan spora mereka melalui lendir itu, bau-lihat ditemukan di tepi berlumpur.
Spoiler for :
Quote:
Dancing Plant (Desmodium Gyrans) Apakah Anda pernah melihat tanaman bergerak dengan sendirinya? The ‘Dancing Plant’, juga dikenal sebagai tanaman telegraf, daun benar-benar bergerak dalam gerakan tersentak-sentak saat terkena sinar matahari langsung, kehangatan atau getaran juga reaksi mereka terhadap musik. Masing-masing dilengkapi dengan engsel di dasar yang memungkinkan untuk bergerak, berputar sepanjang elips. Tanaman ini dikenal favorit Charles Darwin, dan ditampilkan secara mendalam dalam bukunya The Power of Movement pada tanaman.
Spoiler for :
Quote:
Pelican Flower (Aristolochia grandiflora) Tanaman ini sangat menarik, tapi jangan terlalu dekat, atau Anda tidak akan mendapatkan bau bangkai tikus keluar dari hidung Anda selama berjam-jam. Tidak seperti tanaman karnivora Nepenthes attenboroughii, mereka hanya menggunakan bau busuk untuk menarik penyerbuk.
Spoiler for :
Quote:
Sensitive Plant (Mimosa pudica)

Anda mungkin mengatakan ini adalah tanaman kecil yang indah dengan bunga pink dan bintang-bintang yang seperti pakis pemalu. Meraih dan menyentuhnya, atau bahkan hanya angin di atasnya, dan akan membuat daun tertutup, seakan terkejut atau melindungi diri. Ketika itu terganggu, batang yang memaksa air keluar dari sel, yang membuat daun tampak runtuh. Tidak diketahui persis mengapa tanaman tersebut memiliki sifat ini, namun para ilmuwan pikir mungkin untuk menakut-nakuti predator.
Spoiler for :
Quote:
Hydnora africana Tanaman ini tidak hanya menarik, memiliki bentuk seperti ular yang membuka rahang nya. Baunya seperti kotoran. Sebuah tanaman parasit yang menempel pada akar spesies lain, Hydnora africana memancarkan bau tajam untuk menarik kumbang bangkai, dan kumbang kotoran sebagai penyerbuk alami.
Spoiler for :
Quote:
Cycad (Encephalartos woodii) Ini adalah salah satu tanaman paling langka di dunia: sebuah sawit tinggi berwarna gelap, daun mengkilap, sekali hanya ditemukan di lereng selatan yang menghadap Ngoye tunggal di pinggir hutan di Afrika Selatan. Ini punah di alam liar dan tidak menghasilkan biji salah satunya tanaman yang pernah ditemukan adalah jantan.
Spoiler for :
Quote:
Dead Horse Arum Lily (Helicodiceros muscivorus) H. muscivorus adalah bunga raksasa berbentuk bantalan bau yang berbeda dari daging, dimaksudkan untuk menarik lalat agar tertangkap dalam rongga,
Spoiler for :
Quote:
Flypaper Plant (Pinguicula gigantea) Panggil mereka oportunis, juga dikenal sebagai tanaman terbang kertas akan menangkap apa pun yang mendarat di daun mereka dan mulai mencernanya. Permukaan atas ditutupi oleh enzim pencernaan untuk membuat korban lengket, sebagai perangkap nyamuk dan serangga, tetapi juga dapat menyerap nutrisi dari serbuk sari.
Spoiler for :
Quote:
Welwitschia mirabilis Tanaman gurun ini terlihat seperti itu datang langsung dari zaman purbakala. Dua daun tumbuh dari batang pendek tebal, pemisahan dari waktu ke waktu menjadi beberapa bagian berbentuk tali. Daun bisa mencapai dua belas meter panjangnya. Tanaman ini dianggap fosil hidup dan dapat hidup sampai 2000 tahun.
Spoiler for :
Quote:
Waterwheel Plant (Aldrovanda Vesiculosa) Berhubungan erat dengan penangkap lalat Venus, tanama kincir air membuat jebakan air dari batang utama. Setiap perangkap tercakup dalam memicu rambut ‘yang menyebabkan perangkap menutup ketika dirangsang.
Spoiler for :
Quote:
Wollemi Pine (Wollemia nobilis) Wollemi Pines telah ada sedikitnya 200 juta tahun, tetapi tidak diketahui ilmuwan sampai 2004, ketika petugas lapangan di Taman Nasional Wollemi di Australia melihat apa yang dia pikir adalah “spesimen yang tidak biasa ‘. Kurang dari 100 pohon diketahui tumbuh di alam liar, tapi prop
Spoiler for :
Quote:
Snowdonia Hawkweed Mungkin tidak berbau, tidak terlihat besar atau aneh, namun mungkin hanya Snowdonia Hawkweed tanaman paling langka di dunia. Ahli botani pikir sudah punah dekade yang lalu, tetapi pada tahun 2002 itu ditemukan tumbuh kembali di lereng gunung di Wales.
Spoiler for :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pohon Maple


Maple atau Acer adalah genus dari pohon atau semak yang biasa dikenal sebagai maple.

Jenis Pohon Maple diklasifikasikan berbeda dalam keluarga mereka sendiri, Aceraceae, atau bersama-sama dengan Hippocastanaceae termasuk dalam keluarga Sapindaceae. Klasifikasi modern, termasuk sistem Kelompok Filogeni Angiosperma, memasukkannya dalam Sapindaceae. Tipe spesies genus tersebut adalah Acer pseudoplatanus (Maple Sycamore).

Ada sekitar 129 spesies, yang sebagian besarnya berasal dari Asia, dengan beberapa kemunculan di Eropa, Afrika bagian utara, dan Amerika Utara. Hanya satu spesies yang berasal dari belahan bumi selatan yaitu Acer laurinum yang masih belum dapat dipelajari dengan baik. 54 spesies pohon maple memenuhi kriteria International Union for Conservation of Nature sebagai yang terancam punah pada habitat asli mereka.

Kata Acer berasal dari kata Latin yang berarti "tajam", mengacu pada titik-titik karakteristik pada daun maple. Ini pertama kali diterapkan pada genus tersebut oleh ahli botani Perancis Joseph Pitton de Tournefort pada tahun 1700. Sebuah daun maple berwarna kemerah-merahan adalah fitur yang menonjol pada bendera Kanada.

Kebanyakan pohon maple tumbuh dengan tinggi 10-45 meter. Lainnya merupakan semak yang kurang dari 10 meter dengan sejumlah batang kecil yang berada pada permukaan tanah. Kebenyakan spesiesnya bersifat gugur, tapi beberapa di selatan Asia dan wilayah Mediterania selamanya hijau. Kebanyakan tahan naungan ketika muda, dan sering terlambat suksesi dalam ekologi, banyak dari sistem akar biasanya padat dan berserat. Beberapa spesies, terutama Acer cappodocicum, sering menghasilkan kecambah akar, yang dapat berkembang menjadi koloni klonal.

Pohon maple dibedakan dari susunan daunnya yang berlawanan. Daun pada sebagian besar spesies itu adalah palmate yang berkurai dan berlobus, sekitar 3 hingga 9 kurai yang masing-masing mengarah ke lobus, salah satu di antaranya merupakan pusat atau apikal.

Bunganya teratur, terdiri dalam 5 bagian, dan ditopang di raceme, corymb, atau umbel. Bunganya memiliki empat atau lima kelopak sekitar 1-6 mm (tidak ada di beberapa spesies), 4-10 benang sari sekitar 6-10 mm, dan dua putik atau sebuah putik dengan dua gaya. Ovariumnya unggul dan memiliki dua karpel, yang sayapnya memanjangkan bunga tersebut, yang memudahkan untuk dibedakan mana yang jantan dan betina. Pohon maple berbunga di akhir musim dingin atau awal musim semi, pada kebanyakan spesies seiring atau setelah munculnya daun, tapi pada spesies lainnya sebelum pohon mengeluarkan daun.

Bunga maple berwarna hijau, kuning, oranye atau merah. Meskipun secara individual kecil, efek seluruh pohon dalam bunga bisa mencolok pada beberapa spesies. Beberapa pohon maple merupakan sumber serbuk sari dan nektar untuk lebah pada awal musim semi.

Buah pohon maple yang khas disebut samaras atau "maple keys". Jenis biji-bijian ini, atau 'whirlybirds', dihasilkan pada pasang-pasangan berbeda yang masing-masing berisi satu biji tertutup dalam sebuah "kacang kecil" yang melekat pada jaringan tipis sayap datar berserat. Buah maple tersebut dibuat untuk berputar saat jatuh dan membawa benih tersebut pada jarak yang cukup dengan bantuan angin. Anak-anak sering menyebutnya "helikopter" karena cara mereka berputar saat jatuh. Pematangan benih biasanya dalam beberapa minggu hingga enam bulan setelah berbunga. Namun, satu pohon dapat melepaskan ratusan ribu benih sekali lepas. Tergantung pada spesies, benih tersebut bisa berukuran kecil dan berwarna hijau hingga oranye, bisa juga berukuran besar dengan polong yang lebih tebal.

Pohon maple bisa ditanam sebagai pohon hias di rumah juga di tempat umum lainnya. Acer platanoides (maple Norwegia) sangat populer karena cepat tumbuh dan sangat tahan dingin, meski merupakan spesies invasif di beberapa daerah. Maple lainnya, terutama yang lebih kecil, atau spesies unik, lebih populer sebagai pohon spesimen.

Pohon maple juga merupakan pilihan populer untuk seni bonsai. Acer palmatum (maple Jepang), Acer buergerianum (maple Trident), Acer ginnala (maple Amur), Acer Campestre (maple Field) dan Montpellier maple (A. monspessulanum) adalah pilihan populer dan merespon baik terhadap teknik yang mendorong pengurangan daun dan percabangan, tapi sebagian besar spesiesnya dapat digunakan.

Maple juga dapat dibuat sirup. Pohon Maple Gula (Acer saccharum) diambil getahnya, kemudian direbus untuk menghasilkan sirup maple atau dibuat menjadi gula maple atau permen. Dibutuhkan sekitar 40 liter getah maple Gula untuk membuat satu liter sirup. Sirup juga dapat dibuat dari spesies yang sangat erat terkait, tapi hasilnya lebih rendah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Satwa Indonesia yang Telah Punah

Adakah satwa Indonesia yang telah punah?. Jawabannya pasti ada. Bahkan saya sedikitnya menemukan 6 (enam) spesies hewan (satwa) yang telah dinyatakan punah. Keenam binatang tersebut adalah Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), Harimau Bali (Panthera tigris balica), Verhoeven’s Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni), Tikus Hidung Panjang Flores (Paulamys naso), Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus), dan Tikus Gua Flores (Spelaeomys florensis).
Keenam hewan ini telah dinyatakan punah. Meskipun untuk Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), masih banyak ahli dan peneliti (utamanya dari Indonesia) yang meyakini hewan ini masih ada. Berikut satwa Indonesia yang telah dinyatakan punah oleh The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Mungkin sobat Alamendah mempunyai data yang lain silahkan berbagi dengan saya.

Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)

Harimau Jawa atau Java Tiger (Panthera tigris sondaica) adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah pada tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini di habitatnya. Terakhir kali ada sinyalemen keberadaan Harimau Jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
Harimau Jawa berukuran kecil dibandingkan jenis-jenis harimau lain. Harimau jantan mempunyai berat 100-141 kg dan panjangnya kira-kira 2.43 meter. Betina berbobot lebih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Upaspesies: Panthera tigris sondaica. Nama trinomial: Panthera tigris sondaica. (Temminck, 1844)

Harimau Bali (Panthera tigris balica)

Harima Bali atau Bali Tiger (Panthera tigris balica) adalah subspesies harimau yang sudah punah yang dapat ditemui di pulau Bali, Indonesia. Harimau ini adalah salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan harimau Jawa (juga telah punah) dan Harimau Sumatera (spesies terancam)
Harimau BaliHarimau ini adalah harimau terkecil dari tiga sub-spesies. Harimau terakhir diyakini ditembak pada tahun 1925, dan sub-species ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937. Karena besar pulau yang kecil, hutan yang terbatas, populasi yang tidak pernah lebih besar dan dianggap tidak ada yang selamat hingga hari ini.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Upaspesies: Panthera tigris balica. Nama trinomial: Panthera tigris balica. (Schwarz, 1912).

Kuau Bergaris Ganda  (Argusianus bipunctatus)

Double-banded Argus atau Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus) adalah satwa sejenis unggas yang dipercaya pernah hidup di Indonesia (Jawa dan Sumatera) dan Malaysia. Satwa bergenus sama yang masih ada hingga sekarang adalah Kuau Raja (Argusianus argus). Kuau Bergaris Ganda tidak pernah ditemukan di alam, deskripsinya didasarkan pada sejumlah bulu yang dikirim ke London dan dipertelakan pada tahun 1871. IUCN memasukkannya dalam status punah.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Order: Galliformes.
Famili: Phasianidae. Genus: Argusianus. Spesies: Argusianus bipunctatus

Verhoeven’s Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni)

Verhoeven’s Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni) adalah satwa dari famili (suku) tikus-tikusan (Muridae) yang pernah hidup di Pulau Flores, Indonesia. Binatang ini dinyatakan punah oleh IUCN pada tahun 1996. Namun para ahli meyakini satwa ini telah punah sekitar 1500 SM. Spesies ini hanya dikenal dari beberapa subfossil fragmen-fragmen yang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Subkelas: Eutheria. Ordo: Rodentia. Famili: Muridae. Subfamili: Murinae. Genus: Papagomys. Spesies: Papagomy theodorverhoeveni. Nama Binomial: Papagomys theodorverhoeveni (Musser, 1981)

Tikus Hidung Panjang Flores (Paulamys naso)

Seperti halnya Papagomy theodorverhoeveni, Tikus Hidung Oanjang Flores atau Flores Long-nosed Rat (Paulamys naso), satwa dari famili tikus-tikusan ini hanya dikenal dari beberapa subfossil fragmen-fragmen yang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Infrakelas: Eutheria. Order: Rodentia. Keluarga: Muridae. Subfamili: Murinae. Genus: Paulamys. Spesies: Paulamys naso (Musser, 1986).

Tikus Gua Flores (Spelaeomys florensis)

Seperti halnya Papagomy theodorverhoeveni, Tikus Gua Flores atau Flores Cave Rat (Spelaeomys florensis) satwa dari famili tikus-tikusan ini hanya dikenal dari beberapa subfossil fragmen-fragmen yang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Infrakelas: Eutheria. Order: Rodentia. Keluarga: Muridae. Subfamili: Murinae. Genus: Spelaeomys. Spesies: Spelaeomys florensis (Hooijer, 1957).
Akankah daftar satwa Indonesia yang telah punah ini akan bertambah panjang?. Sedikit kepedulian dari kita semua sepertinya sangat diperlukan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tikus-tikus Langka Asli Indonesia

Tikus-tikus langka asli Indonesia?. Ketika saya menanyakan keberadaan tikus-tikus langka di Indonesia teman saya malah ngakak, ada-ada saja, katanya. Lha di rumah saja penuh sama tikus rumah (Rattus rattus) dan mencit (Mus spp.) sedang di sawah dipenuhi tikus sawah (Rattus argentiventer), lha ini kok pakai ada tikus langka segala.
Namun jangan salah, tikus merupakan sekelompok hewan mammalia yang tergabung dalam famili Muridae dengan total spesies mencapai 600-an jenis. Dari beratus jenis tikus tersebut puluhan spesies di antaranya tergolong binatang langka. Bahkan di Indonesia saja, menurut data IUCN Redlist terdapat 40 spesies tikus yang langka (terancam punah) dan satu spesies yang dinyatakan punah.

Tikus-tikus langka asal Indonesia tersebut terkelompokkan dalam status konservasi sebagai berikut:
  • Tikus dengan status Extinct (Punah): 1 spesies;
  • Tikus dengan status Critically Endangered (Kritis): 4 spesies;
  • Tikus dengan status Endangered (Terancam Punah); 18 spesies;
  • Tikus dengan status Vulnerable (Rentan); 18 spesies
Belum lagi yang dikelompokkan dalam kategori Near Threatened atau Hampir Terancam dan Least Concern atau Berisiko Rendah).
Daftar Tikus Langka Asli Indonesia. Berikut daftar tikus langka asli Indonesia berdasarkan status konservasi yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist.
Tikus Langka dengan Status Critically Endangered (Kritis)
  • Bunomys coelestis (Lampobatang Bunomys); Dikenal juga sebagai Heavenly Hill Rat (Tikus Bukit Surgawi) merupakan tikus endemik endemik Sulawesi, Indonesia yang dijumpai di Gunung Lampobatang pada ketinggian antara 1.800 dan 2.500 m dpl.
  • Melomys fraterculus (Manusela Melomys); Tikus endemik pulau ke Seram, Indonesia.
  • Uromys boeadii (Biak Giant Rat); Tikus Raksasa Biak ini endemik Biak, Papua.
  • Uromys emmae (Emma’s Giant Rat); Endemik pulau Owi, Papua.
Tikus Langka dengan Status Endangered (Terancam Punah)
  • Bunomys prolatus (Tambusisi Bunomys); Dikenal juga sebagai Long-Headed Hill Rat (Tikus Bukit Berkepala Panjang merupakan tikus langka endemik Sulawesi yang hanya terdapat di gunung Tambusisi, Sulawesi Tengah.
  • Chiropodomys karlkoopmani (Koopman’s Pencil-tailed Tree Mouse); Tikus Pohon Ekor Pensil ini merupakan hewan langka endemik kepulauan Mentawai (Pagai dan Siberut), Sumatera.
  • Echiothrix leucura (Northern Sulawesi Echiothrix); Disebut juga sebagai Sulawesi Spiny Rat atau Tikus Berduri Sulawesi. Merupakan tikus asli dan endemik Sulawesi bagian timur laut.
  • Leopoldamys siporanus (Mentawai Archipelago Leopoldamys atau Mentawai Long-tailed Giant Rat); Hidup di pulau Pagai Utara, Pagai Selatan, Sipora, dan Siberut (Kepulauan Mentawai, Sumatera).
  • Mallomys gunung (Alpine Woolly Rat); endemik pulau Papua, Indonesia, pada ketinggian 3.500 hingga 4.050 m dpl.
  Mallomys-gunung
Mallomus gunung (Alpine Woolly Rat) tikus langka asal Papua
  • Maxomys pagensis (Mentawai Archipelago Maxomys atau Pagai Spiny Rat); Spesies ini endemik di pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, Sipora, dan Siberut di Kepulauan Mentawai, Indonesia.
  • Maxomys wattsi (Watts’s Sulawesi Maxomys atau Watts’s Spiny Rat); Hewan endemik Gunung Tambusisi, Sulawesi Tengah, pada ketinggian antara 1,430-1,830 m dpl.
  • Melomys aerosus (Dusky Seram Melomys atau Dusky Mosaic-tailed Rat); Endemik pulau Seram, Indonesia.
  • Melomys bannisteri (Great Kai Island Melomys); Spesies asli dan endemik pulau Kai Besar di Kepulauan Maluku.
  • Melomys caurinus (Short-tailed Talaud Melomys); Tikus endemik kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia.
  • Melomys talaudium (Long-tailed Talaud Melomys); Tikus endemik kepulauan Talaud, Sulawesi.
  • Nesoromys ceramicus (Seram Island Mountain Rat atau Ceram Mouse); Endemik pulau Seram, Maluku.
  • Paraleptomys rufilatus (Northern Hydromyine atau Northern Water Rat); Asli Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
  • Paulamys naso (Paula’s Long-nosed Rat atau Flores Long-nosed Rat); Tikus endemik Pulau Flores, Indonesia.
  • Rattus hainaldi (Hainald’s Flores Island Rat) ; Endemik pulau Flores.
  • Rattus lugens (Mentawai Archipelago Rat); Asli dan endemik Kepulauan Mentawai (Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan).
  • Rattus simalurensis (Simalur Archipelago Rat); Endemik pulau Simeulue, Babi, Lasia, dan Siumat (Aceh, Indonesia).
  • Sundamys maxi (Javan Sundamys); Endemik Jawa Barat.
Tikus Langka dengan Status Vulnerable (Rentan)
  • Bunomys fratrorum (Northeastern Peninsula Bunomys); Dikenal juga sebagai Fraternal Hill Rat (Tikus Bukit Persahabatan) merupakan hewan endemik pulau Sulawesi (wilayah timur laut semenanjung utara Sulawesi).
  • Echiothrix centrosa (Central Sulawesi Echiothrix) ; Merupakan tikus hutan dataran rendah endemik Sulawesi bagian utara dan tengah.
  • Eropeplus canus (Sulawesi Soft-furred Rat); Tikus langka ini merupakan endemik Sulawesi bagian tengah yang hidup diketinggian antara 1.800 dan 2.300 m dpl. Salah satunya terdapat di Taman Nasional Lore Lindu.
  • Haeromys minahassae (Lowland Sulawesi Haeromys atau Minahassa Ranee Mouse); Tikus asli dan endemik Sulawesi.
  • Haeromys pusillus (Sundaic Haeromys atau Lesser Ranee Mouse) ; Hidup di Indonesia (Kalimantan), Malaysia, dan Filipina.
  • Kadarsanomys sodyi (Javan Bamboo Rat); Endemik pulau Jawa, Indonesia (Gunung Gede Pangrango)
  • Komodomys rintjanus (Nusa Tenggara Komodomys atau Komodo Rat); Asli dan endemik pulau Rinca, Padar, Lomblen dan Pantar di Nusa Tenggara, Indonesia.
  • Margaretamys beccarii (Spiny Lowland Margaretamys); Tikus asli dan endemik Sulawesi.
  • Maxomys inflatus (Broad-nosed Sumatran Maxomys); Endemik Sumatera Barat dan Jambi.
  • Maxomys rajah (Rajah Sundaic Maxomys atau Rajah Spiny Rat); Merupakan tikus asli Brunei Darussalam, Indonesia (Kepulauan Riau, Sumatera, dan pulau Kalimantan), Malaysia (Semenanjung Malaysia, Sabah, dan Serawak), dan Thailand.
  • Maxomys whiteheadi (Whitehead’s Sundaic Maxomys atau Whitehead’s Spiny Rat); Asli Brunei Darussalam, Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia, dan Thailand.
  • Mus vulcani (Javan Shrew-like Mouse atau Volcano Mouse); Endemik Jawa Barat.
  • Niviventer cremoriventer (Sundaic Arboreal Niviventer); Tikus asli Indonesia (Sumatera, Nias, Belitung, Bangka, Kalimantan, Jawa, Bali), Malaysia, Singapura, dan Thailand.
  • Pithecheir melanurus (Javan Pithecheir atau Red Tree Rat). Tikus endemik Jawa Barat.
  • Rattus hoogerwerfi (Hoogerwerf’s Sumatran Rat); Endemik Gunung Leuser, Sumatera.
  • Rattus mollicomulus (Lampobatang Sulawesi Rat atau Little Soft-furred Rat); Endemik Gunung Lampobatang, Sulawesi, pada ketinggian antara 1.100 dan 2.000 m dpl.
  • Rattus richardsoni (Glacier Rat); Endemik pulau Papua (Gunung Wilhelmina dan Puncak Jaya).
  • Rattus xanthurus (Northeastern Xanthurus Rat atau Yellow-tailed Rat); Tikus asli dan endemik Sulawesi.
Sedangkan jenis tikus Indonesia yang telah punah adalah Coryphomys buehleri (Buhler’s Coryphomys) yang merupakan hewan endemik pulau Timor, Indonesia.
Teman saya ternyata masih ngeyel juga. Buat apa ngurusin tikus segala?, katanya. Lha, kalau tikusnya tikus kantor, punah justru lebih bagus. Meskipun begitu tikus-tikus ini selain menjadi bukti tingginya endemisme satwa Indonesia pun tetap mempunyai nilai yang penting utamanya dalam sistem ekologi dan keseimbangan alam. Kepunahannya menjadi sebuah kerugian besar bagi Indonesia. Apalagi belum banyak penelitian yang mengungkap diskripsi dan peranan tikus-tikus langka asli Indonesia ini.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Rodentia; Familia: Muridae

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menonton kepunahan Hiu Tutul

Saya sebenarnya pengen membuat postingan tentang hutan bakau. Namun saat baru mengetikkan beberapa kata, dari televisi yag ditonton oleh ayahku terdengar sebuah berita tentang Hiu Tutul yang terperangkap oleh jaring nelayan.

Penasaran, saya kemudian keluyuran sebentar bersama pakde Google. Baru mengetikkan dua kata “Hiu Tutul” sederetan informasi yang rata-rata berkaitan dengan penangkapan dan terdamparnya hiu tutul memenuhi halaman browser saya. Maka dengan segera, sederetan kata tentang hutan mangrove yang baru saya tulis, mantap saya delete.

Kemarin, 25 Mei 2009, Seekor hiu tutul terperangkap jala nelayan di Pantai Tondo, Palu, Sulawesi Tenggara. Panjang hiu tutul tersebut diperkirakan mencapai lima meter dan lebar sekitar satu meter. Juga pada 3 Maret silam seekor, seekor ikan hiu tutul berukuran panjang sekitar 6 meter di temukan oleh tiga orang nelayan asal Dukuh Mpu Rancak, Desa Karanggondang, Bangsri, Jepara. Ikan ini akhirnya menjadi tontonan bagi masyarakat saat diikat di kolam penampungan perahu nelayan. Untuk melihat ikan raksasa tersebut, dibuka kotak amal.
Hal sama terjadi berulang kali di Kenjeran Surabaya yakni pada September 2004 dan pada Oktober 2008 dan di berbagai tempat lain. Khusus di daerah Surabaya, Hiu Tutul ini muncul hampir tiap tahun. Sebagian memang ada yang dilepaskan kembali ke laut lepas, namun tidak sedikit hiu tutul tersebut harus menemui ajal setelah menjadi tontonan warga sekitar pantai.
Rhincodon-typus-2 hiu-tutul
Hiu Tutul atau Whale Shark (Rhincodon typus) merupakan salah satu ikan terbesar di dunia dengan panjang maksimal (yang pernah tercatat) 13 meter. Tidak seperti kebanyakan ikan hiu yang merupakan pemakan daging, Hiu Tutul menyantap plankton, krill, ikan-ikan kecil, cumi-cumi, dan juga telur ikan sebagai menu utamanya. Ikan ini akan “menyaring” binatang-binatang kecil itu dengan cara melahap air laut. Makanan akan diendapkan di mulutnya, dan air akan dikeluarkan lagi lewat lubang-lubang vertikal di samping kepalanya yang disebut gill. Karenanya Hiu ini termasuk ikan yang tidak berbahaya, bahkan orang bisa ikut berenang atau bahkan naik ke punggung ikan ini layaknya seorang peselancar.
Sayangnya, kemunculan ikan raksasa ini selalu dimanfaatkan oleh warga untuk mendapatkan keuntungan sekalipun dengan mengorbankan ikan tersebut. Setelah dapat ditarik ke tepi pantai Hiu ini dijadikan barang tontonan bahkan dengan mengenakan tiket walaupun ataupun sekedar kotak amal dengan dalih untuk pembangunan kampung, musala dan fasilitas umum lainnya. Ketika ikan ini telah meninggal, siripnya dijual dengan harga jutaan rupiah. Memang kita sangat kreatif jika berhubungan dengan fulus.
Yang bikin saya heran, ternyata tidak sedikit orang yang tidak mengetahui status konservasi ikan ini. Badan sekaliber Dinas Perikanan, Kelautan, Peternakan, Pertanian dan Kehutanan (DPKPPK) Kota Surabaya saja pada akhir 2007, ikut gamang apakah hewan ini termasuk satwa yang dilindungi atau bukan. Apalagi saya (bukannya sok menang sendiri) yang hanya berbekal googling!.
Terlepas dari dilindungai atau tidak, mengeksploitasi hiu tutul sebagai objek tontonan dan berfoto bareng sambil menunggu kematian menjemputnya untuk kemudian menjual sirip dan dagingnya, sekalipun dengan dalih kepentingan bersama, apakah bisa dikatakan tindakan bijak?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesut Mahakam Mamalia Air Paling Langka

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) bisa jadi merupakan mamalia air paling langka di Indonesia. Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari 70 ekor saja. Pun Pesut Mahakam yang merupakan sub-populasi Orcaella brevirostris hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur saja. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian Pesut Mahakam ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Kalimantan Timur.
Pesut merupakan mamalia air yang unik. Berbeda dengan lumba-lumba dan ikan paus, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di air tawar yang terdapat di sungai-sungai dan danau yang terdapat di daerah tropis dan subtropis.
Pesut Mahakam adalah salah satu sub-populasi pesut (Orcaella brevirostris) selain sub-populasi Sungai Irrawaddi (Myanmar), sub-populasi Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau Songkhla (Thailand), dan sub-populasi Malampaya (Filipina). Pesut yang termasuk salah satu satwa dilindungi di Indonesia ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Irrawaddy Dolphin atau Dolphin Snubfin.
Diskripsi Pesut. Pesut Mahakam dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3 meter dengan berat mencapai 130 kg. Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai biru tua dengan bagian bawah berwarna lebih pucat.
Bentuk badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung mengecil dan agak ke belakang. Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata yang berukuran kecil. Bagian moncong pendek dan tampak papak dengan lubang pernafasan. Sirip punggung berukuran kecil terletak di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar, tidak ada paruh. Sirip renangnya relatif pendek dan lebar.
Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Meski pandangannya tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun mempunyai kemampuan mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan dengan menggunakan gelombang ultrasonik.
Pesut Mahakam, tinggal 70 ekor
Pesut Mahakam, tinggal 70 ekor
Habitat dan Populasi. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris sub-populasi sungai Mahakam) hidup di sungai Mahakam pada daerah sekitar 180 km dari muara sungai hingga 600 km dari daerah hulu. Lokasi yang diduga didiami mamalia air tawar ini antara lain Kedang Kepala, Kedang Rantau, Belayan, Kedang Pahu, dan anak sungai Ratah, serta sebagai danau Semayang dan Melintang (Kreb 1999, 2004).
Populasi Pesut Mahakam diperkirakan antara 67 hingga 70 ekor (2005). Ancaman tertinggi kelangkaan populasi Pesut Mahakam diakibatkan oleh belitan jaring nelayan. Selain itu juga akibat terganggunya habitat baik oleh lalu-lintas perairan sungai Mahakam maupun tingginya tingkat pencemaran air, erosi, dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.
Rendahnya populasi ini membuat lumba-lumba air tawar ini menjadi salah satu binatang paling langka di Indonesia. Sehingga tidak berlebihan jika kemudian IUCN Redlist menyatakan status konservasi Pesut Mahakam sebagai Critically Endangered (Kitis) yaitu tingkat keterancaman tertinggi.
Di Indonesia sendiri, pesut Mahakam di tetapkan sebagai satwa yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Pesut Mahakam memang benar-benar unik. Mamalia air yang hidup di air tawar dengan habitat dan persebarannya yang terpisah-pisah di beberapa tempat yang salah satunya di Kalimantan, Indonesia. Namun Pesut Mahakam juga satwa dengan ancaman kepunahan tertinggi dengan populasi yang tidak lebih dari 70 ekor saja. Anugerah dan keunikan yang hanya akan disia-siakan oleh bangsa yang bodoh, tentunya.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Cetacea; Famili: Delphinidae; Genus: Orcaella; Spesies: Orcaella brevirostris.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mitos Dan Manfaat Bunga Kantil (Cempaka Putih)

Kantil (Cempaka Putih) merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter. Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.
Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma bunga kantil yang khas sangat disukai oleh kuntilanak, sejenis makhlus halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, menurut mitos ini, sering menjadikan pohon kantil (cempaka putih) sebagai rumah tempat tinggalnya. Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun kematian.

Kuncup bunga kantil (cempaka putih)
Tanaman kantil mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
Dalam bahasa Inggris, fauna identitas Jawa Tengah ini disebut White champaca. Di Filipina tanaman ini dikenal sebagai Tsampakang puti. Dalam bahasa ilmiah (latin) bunga kantil disebut sebagai Michelia alba yang bersinonim dengan Michelia longifolia (Blume).
Ciri-ciri. Pohon kantil mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu. Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.
Daun kantil (cempaka putih) tunggal berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separo panjang daunnya. Kantil (Michelia alba) mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman yang dimitoskan sebagai rumah kuntilanak ini jarang ditemukan mempunyai buah karena itu perbanyakan dilakukan secara vegetatif.
Habitat dan Persebaran. Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl.
Manfaat dan Kegunaan. Bunga Kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah. Bunga Kantil banyak di gunakan pada upacara perkawinan terutama sebagai hiasan sanggul dan keris. Selain itu bunga kantil juga digunakan pada upacara kematian dan tabur bunga (nyekar).

bunga kantil mulai mekar
Dalam bahasa Jawa, kantil berarti menggantung seperti halnya bunga ini. Bunga Kantil mempunyai makna ritual ‘kemantilkantil’ yang berarti selalu ingat dimanapun berada dan selalu mempunyai hubungan yang erat sekalipun sudah berbeda alam.
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.
Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini mulai ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih banyak untuk acara-acara spiritual dan tradisi.
Menyimak mitos dan kandungan medis yang menyertai fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini, kini tergantung kepada masing-masing kita. Apakah lebih mempercayai tanaman ini sebagai rumah kuntilanak atau justru menyadari khasiat medis sebagai obat alternatif yang amat bermanfaat.
Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Magnoliales; Famili: Magnoliaceae; Genus: Michelia; Spesies: Michelia alba. Nama latin: Michelia alba. Sinonim: Michelia longifolia (Blume). Nama Indonesia: Kantil, Cempaka Putih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS